Tip Merekrut dan Membuat Karyawan Betah

Beberapa tahun belakangan lebih banyak generasi milenial dan Gen Z memilih bergabung dengan perusahaan startup dibandingkan dengan perusahaan besar. Hal tersebut mencerminkan keinginan mereka untuk berkembang dan menemukan peluang baru.

Menurut pengamatan LinkedIn, jaringan profesional yang memiliki lebih dari 14 juta pengguna di Indonesia, mereka juga secara proaktif mengikuti akun-akun perusahaan untuk konten profesional dan juga sangat terlibat dalam topik yang berkaitan dengan teknologi.

“Kami melihat minat belajar yang tinggi pada para karyawan UKM di Indonesia. Dengan hampir 60 juta UKM di Indonesia, menjadikan negara ini pasar yang kompetitif bagi para pemilik UKM untuk merekrut tenaga kerja yang tepat agar menjadi bagian dari tim mereka. Selain bersikap terbuka tentang aspirasi mereka, serta membina hubungan yang tulus, mereka juga dapat membagikan berbagai pembelajaran dan peluang yang tengah berkembang dan tersedia untuk para karyawan, ” ujar Olivier Legrand , Managing Director, Asia-Pacific, LinkedIn.

Ia menyarankan UKM berupaya menarik tenaga kerja yang tepat agar dapat memperoleh manfaat dari proses perekrutan yang lebih matang. Bagi UKM yang ingin membangun hubungan dengan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bisnis mereka, berikut adalah kiat-kiat dari LinkedIn:

1/ Komukasikan secara jelas, baik hard skill & soft skill yang bisnis Anda butuhkan

UKM dapat memanfaatkan platform yang tersedia saat ini untuk mencari keterampilan yang paling dibutuhkan sehingga dapat menciptakan inovasi baru di masa mendatang. Komunikasikan pesan yang jelas dalam platform untuk mencocokkan kebutuhan dengan tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai.

Selain itu, dalam proses perekrutan, UKM perlu memperhatikan aspek lain seperti soft skill berupa kreativitas dan pemikiran kritis. Dengan begitu para tenaga kerja dapat menghadapi tantangan atau memanfaatkan peluang bagi bisnis mereka.

2/ Tunjukkan budaya perusahaan serta tujuan Anda.

Sudah bukan zamannya perusahaan menyembunyikan identitas. Generasi masa kini semakin mempertimbangkan budaya dan suasana perusahaan yang membuat mereka nyaman mengembangkan diri dan berkarya. Menurut data, 28% karyawan UKM di Indonesia mengikuti lebih banyak halaman LinkedIn perusahaan dibandingkan dengan mereka yang bekerja di perusahaan besar.

Oleh karena itu, pengusaha dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan mempublikasikan lowongan pekerjaan, unggahan, foto, video, artikel tentang bagaimana rasanya bekerja di perusahaan mereka, serta menampilkan layanan perusahaan di akun yang mereka miliki. Dengan begitu, karyawan atau calon karyawan di masa datang dapat lebih mudah dan jelas menemukan informasi terkait perusahaan.

3/ Tawarkan peluang pembelajaran dan pengembangan.

Karyawan UKM di Indonesia tertarik untuk belajar dan mengembangkan diri. Karyawan UKM lebih banyak mengembangkan Big Data sebagai keterampilan, sementara karyawan perusahaan besar lebih banyak mengembangkan Manajemen Proyek dan Kerja Sama Tim.

Jika ingin menarik dan membuat karyawan betah, pengusaha disarankan didorong agar memasukkan program pembelajaran dan pengembangan untuk tim mereka. Hal-hal ini bisa didapatkan melalui kursus online singkat yang dapat dilakukan secara individu atau kelompok. (f)

Lewat ke baris perkakas