Menebak Decacorn Selanjutnya Setelah Gojek

Menebak Decacorn Selanjutnya Setelah Gojek

AKURAT.CO Dalam dunia bisnis startup, menyandang gelar unicorn, decacorn hingga hectocorn menjadi sebuah kebanggan tersendiri. Salah satu startup Indonesia, GoJek, menyandang gelar decacorn. Kabar baik ini diketahui dari laporan data CB Insight yang dirilis 14 Maret 2019, dari 326 perusahaan raksasa yang disurvei berdasarkan valuasi. Berdasarkan data tersebut valuasi Gojek yang telah mencapai USD10 miliar. Lalu, startup manakah yang selanjutnya akan menyandang decacorn kedua untuk Indonesia?

Saat ini, Indonesia kini tengah memiliki tiga startup unicorn. Di antaranya Tokopedia, Bukalapak dan Traveloka. Dalam laporan data CB Insight, ketiga unicorn tersebut juga tercantum, dengan nilai valuasi masing-masing USD 7 miliar, USD 1 miliar dan USD 2 miliar. Bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika telah memprediksi bahwa tahun 2019 akan hadir dua decacorn.

"Kita doakan pokoknya tadi saya sampaikan, dari unicorn yang ada 4 ini, ada 2 mempunyai potensi jadi decacorn, itu jadi bonus," kata Rudiantara di Jakarta, Jumat (1/3). Akan tetapi, dia tidak membocorkan unicorn dari sektor apa yang akan menjadi decacorn selanjutnya.

Walau demikian, Rudiantara mengatakan tidak memaksa para pemimpin unicorn di Indonesia harus mengejar gelar decacorn. Hal ini menurutnya tergantung bisnis yang mereka jalankan masing-masing.

Untukdiketahui, dari sekitar 300 startup unicorn di dunia, baru ada sekitar 15 yang naik tingkat menjadi decacorn. Amerika Serikat merupakan negara terbanyak memiliki startup decacorn. Selain itu, pemerintah juga berharap tahun 2019 Indonesia akan kedatangan startup unicorn baru.

"Tahun 2019 Insya Allah akan ada lima unicorn. Alhamdulillah sekarang sudah ada empat, jadi tinggal menambah satu lagi targetnya di 2019,” tambahnya.

Adapun sektor yang berpeluang besar menjadi unicorn selanjutnya, yaitu education-technology (edutech), health-technology (healttech) dan lifestyle. Sementara itu, Dewan Pembina Asosiasi Ecommerce Indonesia (idEA), Daniel Tumiwa, mengatakan, startup yang berada di sektor fintek dan layanan jasa berpeluang besar menjadi unicorn selanjutnya.

“Saya lihat potensi terbesar ada di fintek dan jasa. Jasa yang ter-organize dimana asetnya itu adalah manusia. Apakah dia seorang guru atau seorang dokter atau dia seorang freelance worker itulah memberdayakan manusia secara individu dan itulah kekuatan Indonesia,” kata Daniel di Jakarta.

LIHAT ARTIKEL ASLIBaca di App KurioBACA SELENGKAPNYABaca di App Kurio

Lewat ke baris perkakas