Dear Mahasiswa, Simak Tips Buat Mulai Bisnis Fesyen Ini!

Bukan rahasia lagi berbagai produk fesyen , seperti Adidas , Nike , Louis Vuitton , Gucci, Supreme dan lainnya kini sudah menyandang predikat merek terkenal atau global brand di dunia. Lalu bagaimana dengan merek produk lokal fesyen tanah air?

Merek lokal dinilai sangat berpotensi berubah menjadi global brand , meskipun memang membutuhkan proses yang panjang. CEO Manzone, FX Afat Adinata Nursalim menyebutkan salah satu strateginya yaitu harus melakukan apa yang sudah dikerjakan oleh global brand karena hal itu sudah menjadi pola bisnis di dunia.

“Yang lebih sulit itu kemudian bagaimana kita bisa mengimplementasikan dengan benar karena global brand tidak jauh lebih advance di depan kita di dalam membangun merek dan planning -nya, mereka sudah lebih jeli,” katanya ketika memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) di Bandung, Sabtu (26/10/2019).

Pada kesempatan tersebut, Afat juga membeberkan berbagai tips memulai bisnis di bidang fashion dan retail kepada mahasiswa SBM ITB. Ia menuturkan yang paling penting dalam bisnis fesyen adalah mengenali desain yang disukai oleh target pasar.

“Nah, untuk bisnis ritelnya sebenarnya adik-adik mahasiswa itu bisa nanti memilih mau menggunakan online atau offline . Jadi itu yang mereka harus lakukan untuk memulai bisnis fashion dan retail,” ungkapnya.

Dia menilai sebenarnya riset pasar tidak perlu terlalu jauh tapi yang seharusnya dilakukukan ialah observasi. “Karena kita sendiri kan juga sebagai konsumen dan mana yang kita ingin jadikan target dan bagaimana menjadi produk yang mereka sukai,” imbuhnya.

Selanjutnya, kata Afat, menentukan segmentasi produk yang bisa dilakukan melalui pendekatan demografi dan psikografi. Tujuannya, agar mampu melihat target pasar produk kita.

“Jadi kalau buat mahasiswa, melakukan riset menurut saya agak terlalu kompleks yang paling mudah adalah mereka melakukan observasi. Target mana yang ingin dijangkau?” paparnya.

Afat menambahkan yang tidak kalah penting. Selalu melakukan pengemasan produk dengan baik karena kalau tidak dikelola, maka fesyen akan menjadi suatu produk yang jumlahnya banyak tapi sulit untuk dijual.

“Kita harus melihat perkembangan fashion ini ke arah mana. Agar produknya laku di pasaran,” tegasnya.

Disinggung tentang perkembangan bisnis fesyen di Indonesia, menurut Afat, saat ini pakaian kasual masih tren, terutama di kalangan anak muda. Dia mencontohkan di kalangan mahasiswa, tren Joger maupun Denim masih akan terus disukai.Â

“Saat ini semua orang berpakaian itu sudah tidak terlalu formal lagi, apa lagi di generasi sekarang. Fesyen yang kasual itu masih akan menjadi tren yang disukai,” jelasnya.

Adapun, potensi bisnis fashion di Indonesia akan semakin berkembang karena menjadi kebutuhan sandang bagi 250 juta jiwa penduduk Indonesia. Bahkan, saat ini fesyen bukan hanya sekedar menjadi kebutuhan masyarakat saja melainkan lebih kepada gaya hidup.Â

“Bisnis fesyen itu akan tetap potensial yang menjadi isu adalah bukan sebagai sandangnya tapi sekarang fashion sudah menjadi lifestyle. Yang paling sulit itu mengikuti gaya hidupnya bukan membuat produk fesyennya,” tutup Afat.

Lewat ke baris perkakas