Cara Terbaik Membicarakan Keahlian dalam Wawancara Kerja
Cara Terbaik Membicarakan Keahlian dalam Wawancara Kerja
Wawancara kerja bisa dibilang merupakan ajang promosi kandidat di depan calon perusahaan. Demi meraih pekerjaan impian, segala persiapan pun dilakukan, termasuk mempelajari serta berlatih menjawab kisi-kisi pertanyaan wawancara yang ada di Jobplanet.
Salah satu contoh pertanyaan yang sering ditanyakan pewawancara adalah yang berkaitan dengan skill atau keahlian si kandidat. Lewat pertanyaan tersebut, pewawancara terkesan ingin membandingkan Anda dengan para kandidat lainnya.
Anda tentu ingin menunjukkan kelebihan Anda melalui jawaban yang disampaikan. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu Anda ingat. Jangan sampai jawaban Anda terkesan terlalu merendah, tapi jangan pula terkesan sombong.
Lantas, bagaimana cara yang tepat membicarakan keahlian dalam wawancara kerja? Berikut tips dari Jobplanet:
1. Berikan gambaran jelas
Daripada hanya menyebutkan dari A sampai Z hal-hal yang Anda anggap sebagai keahlian, alangkah baiknya jika Anda juga memberikan contoh peristiwa yang membuktikannya.
Apabila mengaku memiliki skill komunikasi yang mumpuni, Anda dapat menjelaskan strategi komunikasi pemasaran yang Anda gunakan hingga berhasil menarik konsumen. Di samping itu, Anda juga bisa menyebutkan persentase kenaikan penjualan sebagai dampak dari strategi Anda. Umumnya, informasi yang berisi angka-angka terdengar lebih meyakinkan di telinga lawan bicara. Pewawancara pun percaya bahwa skill komunikasi Anda bukanlah ucapan semata, tapi memang terbukti membawa keuntungan bagi perusahaan.
2. Ceritakan kendala yang dihadapi
Cara penyampaian yang salah tak jarang membuat kandidat yang sedang memamerkan keahliannya malah membuat pewawancara muak. Alih-alih terkesan, mereka justru menganggap bahwa si kandidat terlalu sombong atau angkuh. Hal ini pun membuat sebagian calon karyawan merasa serba salah.
Selain membanggakan diri dengan prestasi, coba ceritakan juga kendala yang pernah Anda hadapi, serta bagaimana keahlian Anda membantu mengatasinya. Bisa dipastikan cara ini akan mengurangi kesan angkuh, karena secara tidak langsung Anda telah menunjukkan kesadaran bahwa tak ada yang sempurna dalam perjalanan menuju kesuksesan.
3. Pikirkan kebutuhan perusahaan
Anda boleh punya segudang prestasi, tapi apakah semuanya harus disebutkan di depan HRD atau calon atasan? Tentu tidak!
Dalam wawancara kerja, Anda hanya perlu fokus pada posisi atau bidang pekerjaan yang sedang diperjuangkan. Apabila Anda melamar untuk posisi analis, maka keahlian, pengalaman, serta prestasi Anda di bidang desain atau fotografi tentu bukan sesuatu yang relevan. Ingat, kesempatan Anda untuk memikat hati pewawancara sangat terbatas. Jadi, maksimalkan waktu yang ada untuk membicarakan keahlian yang memang dibutuhkan perusahaan, serta meyakinkan mereka bahwa Anda lah kandidat istimewa yang dicari.
Semoga sukses!