7 Usaha Impian yang Menjadi Kenyataan

Impian yang Menjadi Kenyataan : Apakah kamu punya mimpi gila yang kamu pikir gak akan pernah bisa terwujud? Pasti punya! Sayangnya, seringkali kamu merasa mimpi tersebut terlalu muluk atau bahkan terlalu ambisius untuk direalisasikan. Ketika keraguan itu muncul, kamu pun jadi gak percaya diri untuk mengejar impianmu.

7 Usaha Impian yang Menjadi Kenyataan

Jangan menyerah dulu, guys karena ternyata banyak banget tokoh dan produk terkenal yang dulunya hanya sekadar mimpi gila. Kalau mereka saja bisa melalui segala macam rintangan untuk menjadi seperti sekarang ini, masa kamu gak bisa?

1. Dian Pelangi

Siapa yang gak kenal sama Dian Pelangi? Creativepreneur sekaligus fashion designer kelahiran Palembang, 25 tahun yang lalu ini telah mengubah persepsi dunia tentang fashion hijab. Dian memang suka menjahit dan merancang desain pakaian sejak kecil. Hobi ini juga didukung oleh orangtuanya yang memiliki usaha tekstil. Dian dikenal dengan desain fashion Muslimnya yang penuh dengan warna dan corak cerah. Semua busana di butiknya merupakan hasil buatan tangan, sehingga kualitasnya sangat terjamin.

Sampai saat ini, Dian sudah pernah menyelenggarakan fashion show di Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, Australia, Dubai, Mesir, Kuwait, dan Jordan, juga event tahunan Jakarta Fashion Week. Kini, Dian masih terus menjalani misinya untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion Muslim dunia.

2. Amble Footwear, Agit Bambang Suswanto

Agit mulai membangun Amble pada Oktober 2009 saat usianya 19 tahun. Saat itu ia gak punya modal untuk menjalankan usahanya, ia hanya memiliki sebuah ambisi besar untuk memiliki perusahaan yang bergerak dalam bidang sepatu. Agit mulai memproduksi 13 pasang sepatu dan menjualnya di forum online. Gak disangka, sepatu-sepatu itu habis terjual hanya dalam waktu tiga hari!

Bagi cowok yang pernah menjadi 10 besar finalis di International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Award 2012 ini, Amble gak sekadar mencari untung, namun tentang passion. Saat mulai membangun bisnis ini, Agit mengambil sendiri 50-60 pasang sepatu yang telah selesai diproduksi menggunakan motor. Ia juga sangat bangga dengan sepatu Amble yang 100 persen produksi Indonesia. Kerja keras tersebut gak sia-sia, kini sepatu-sepatu Amble sudah diekspor ke Malaysia, Singapura, dan beberapa negara di Eropa.

3. Neng Iren, Irene Saputra

Irene Saputra atau yang lebih akrab disapa dengan sebutan Neng Iren, merupakan salah satu contoh seniman yang berhasil menyebarluaskan karyanya dengan bantuan internet. Cewek lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Widyatama Bandung ini dikenal dengan ilustrasi minimalisnya yang banyak menggambarkan cewek berwajah murung.

Kini Irene menjual karyanya dalam bentuk artpiece, merchandise, sampai sepatu di akun sosial media miliknya. Bahkan akun Instagram Neng Iren kini sudah mempunyai lebih kurang 24 ribu followers. Ternyata memanginternet memiliki dampak besar untuk kamu yang ingin mewujudkan impianmu. Seperti halnya Irene, internet dapat membantu untuk membuat kreativitasmu jadi salah satu sumber penghasilan. Siapa tahu banyak orang menyukai karyamu dan jadi tertarik untuk membelinya! Namun sebelumnya, kamu harus memastikan kalau kamu memiliki sinyal internet yang memadai. Jangan sampai aktivitasmu untuk mempublikasikan karya jadi terganggu karena jaringan internet yang gak stabil.

4. Chic & Darling, Kania Annisa Anggiani

Chic & Darling merupakan sebuah website penjualan home goods milik Kania Annisa Anggiani. Di sini kamu bisa menemukan segala macam barang-barang rumah, mulai dari bantal, perlengkapan dapur, karpet sampai pajangan dinding, semuanya dengan motif yang super unik! Kania memulai bisnis ini dengan modal yang sedikit namun disertai dengan mimpi yang besar.

Dilansir dari productivemamas.com, sejak dulu Kania memang memiliki kecintaan terhadap desain interior, ia menjahit sarung bantal, taplak meja, juga selimut sendiri. Kemudian, Kania berpikir untuk mengubah hobinya menjadi sebuah bisnis dan lahirlah Chic & Darling yang kini telah memiliki lebih dari 40 ribu followers di Instagram. Kania percaya bahwa untuk menciptakan rumah yang nyaman gak perlu sesuatu yang mahal, tapi kamu harus memiliki atau menciptakan sesuatu yang kreatif dan merefleksikan dirimu.

5. Caravan Studio, Chris Lie

Akibat kecintaan dan passion-nya akan komik, Chris Lie pun mendirikan Caravan Studio pada 2008. Caravan Studio merupakan studio kreatif artwork untuk buku ilustrasi, komik, dan concept art untuk video game, action figure, serta film. Di masa kecil, Chris mulai menyukai dunia komik karena pamannya yang merupakan ilustrator dari novel grafis legendaris, Kho Ping Ho.

Perjuangan Chris untuk menjadi seperti sekarang ini gak mudah, passion-nya di bidang komik dan ilustrasi gak didukung oleh orangtuanya. Ia juga beberapa kali gagal memenangkan lomba menggambar, namun lulusan Institut Teknologi Bandung ini gak pernah patah semangat. Misi besar Chris adalah untuk membuktikan bahwa bahwa karya komik merupakan profesi yang menjanjikan dan ia merupakan salah satu buktinya.

Sampai saat ini, Caravan Studio sudah pernah bekerjasama dengan berbagai perusahaan besar, mulai dari Marvel Comics, Wizard of the Coast, Hasbro, Mattel, Capcom, Konami, Sony Online Entertainment, Riot Games, sampai HBO Asia. Salah satu cara Caravan Studio bisa dikenal oleh perusahaan-perusahaan asing adalah melalui internet dan sosial media. Dengan strategi dan koneksi internet yang baik, kamu juga bisa mewujudkan impianmu jadi kenyataan.

6. Printerous, Kevin Osmond

Kevin Osmond bukan lagi nama asing di dunia startup, kali ini Kevin mendirikan bisnis di bidang printing, yakni Printerous. Di Printerous kamu bisa mengedit dan mencetak foto Instagram ke dalam bentuk kanvas, album foto, stiker, dan magnet. Gak hanya itu, di sini juga terdapat layanan untuk mencetak keperluan cetak bisnis seperti kartu nama dan brosur. Para seniman juga bisa merealisasikan sekaligus menjual karyanya di Printerous dalam bentuk sarung bantal, notebook,kaos, tote bag, poster, dan banyak lagi.

Menurut Kevin, Printerous sangat sesuai dengan passion-nya di bidang teknologi dan desain. Pada awalnya, Kevin dan timnya gak begitu yakin apakah bisnis printing ini bisa berjalan dengan baik atau gak. Namun, setelah menjalankannya, ternyata banyak orang yang tertarik dengan percetakan ini. Sekarang Printerous sudah melayani lebih dari 7.000 pelanggan. Wow!

7. BLP, Lizzie Parra

Bagi kamu yang senang dandan, pasti sudah gak asing lagi dengan Lizzie Parra. Ya, beauty blogger dan Youtuber berambut pendek ini baru saja meluncurkan merek kosmetiknya yang dinamakan By Lizzie Parra (BLP). BLP lahir atas rasa penasaran Lizzie untuk memiliki brand kosmetik sendiri, apalagi, ia melihat bahwa kualitas makeup lokal Indonesia gak kalah dengan buatan luar negeri.

Agar bisa mencapai mimpinya ini, Lizzie menghabiskan 1,5 tahun untuk menyempurnakan brandnya. Walaupun dengan proses yang gak sebentar dan banyaknya trial and error, ia berhasil membuat produk yang berkualitas. Sekarang kamu sudah bisa membeli delapan warna cantiklipcoat BLP di website mereka.

Nah, sudah terbukti kan kalau ambisi dan impian itu bisa jadi kenyataankalau kamu pantang menyerah.