Menjadi Pemimpin Ala Mark Zuckerberg

Bos dan pemimpin, apa bedanya sih? Kalau bos, yang dia cuma bisa memerintah seperti layaknya Bossman di My Stupid Boss. Namun berbeda dengan pemimpin. Pemimpin itu menghargai banyak orang dan tahu apa yang ingin dituju.

Nah bagi kamu yang ingin membangun perusahaan sendiri, gimana sih caranya bisa memimpin seperti pemimpin, bukan seperti boss?

Menjadi Pemimpin Ala Mark Zuckerberg

1. Hargai pendapat siapapun, termasuk pegawai kecil.

Kalau mau dihargai dan dihormati, ya hargailah orang lain. Jangan sampai kamu mengira karena dia cuma OB, kamu merasa dia tidak penting di perusahaanmu. Coba bayangkan kalau gak ada dia, tentu perusahaanmu tak sebersih sekarang ini juga kan? Pemimpin yang baik itu menghargai orang lain. Kalau ada yang berbeda pendapat, bukannya memaksakan pemimpin justru mengajak berdiskusi.

2. Tahu apa yang mau dibicarakan.

Pemimpin yang baik itu tahu materi yang mau didiskusikan. Jika ada kesalahan, dia tidak menyalahkan orang tapi tahu apa yang harus diperbaiki. Kalau memang gak tahu, dia akan cari tahu dan akan menanyakan pendapat orang lain.

3. Pemimpin yang baik itu tidak akan menggunakan kalimat negatif.

Dia tidak akan langsung menodong dengan kalimat “Kamu salah” atau “Pendapatmu itu tidak mungkin kita jalankan”. Hal ini namanya menjatuhkan karakter pegawai, dan membuat jadi tidak betah. Pemimpin yang baik akan mengganti dengan kalimat, “Pendapatmu bagus, tapi kalau ditambah seperti ini sedikit gimana?” Orang yang mendengarkan kalimat seperti ini, akan jauh lebih merasa dihargai usahanya dibandingkan kalimat pertama.

4. Namun pemimpin yang baik juga tidak terlalulebay memuji.

Kalimat “Kamu luar biasa cerdas” atau “Wah, kamu pegawai terbaikku”, mungkin sekali-kali boleh keluar. Namun ingat, jangan terlalu sering. Kalau terlalu sering nanti bisa dianggap sebagai sarkasme, ataupun membuat orang yang dipuji jadi besar kepala. Kalau mau memuji, lebih baik diganti dengan kalimat “Ide kamu bagus, kita bisa pakai idemu”. Lebih enak bukan?

>5. Jangan terlalu banyak basa-basi.

Ingat, kamu memimpin perusahaan, jadi kamu juga harus tegas pada pegawaimu. Terlalu banyak basa-basi membuat orang bosan dan kamu juga dianggap tidak konsisten. Kharisma-mu sebagai pemimpin juga akan jatuh. Alhasil, karyawanmu tidak akan menghargai kamu. Tentu kamu tidak ingin jadi seperti ini kan?

6. Terakhir, pemimpin yang baik tidak akan memotong pembicaraan.

Kalau ada pegawai yang tidak sama opininya dengan kamu, dia tidak akan memotong kalimat orang tersebut. Sebaliknya, dia akan tunggu sampai pegawainya selesai bicara dan akan mengutarakan pendapatnya setelah itu. Biar bagaimanapun, meski kamu pemimpin, kamu tentu tidak suka bukan kalau pendapatmu dipotong tengah jalan?

Pemimpin yang baik itu mengarahkan, bukan jadi diktator. Jangan menjadi Bossman, jadilah seperti Mark Zuckerberg.

Lewat ke baris perkakas